Benih gandum (wheat) memiliki tiga varietas
yang berbeda yaitu Kama, Rosa dan Canadian. Untuk mengidentifikasi jenis benih
tersebut, diperlukan data hasil pengukuran geometris aktual dari masing-masing
jenis gandum tersebut. Penulis memperoleh data dari https://archive.ics.uci.edu/ml/datasets/seeds,
di mana data tersebut memiliki 7 variabel pengukuran geometris, yaitu:
1. Area A,
2. Perimeter P,
3. Compactness C = 4*pi*A/P^2,
4. Length of kernel (panjang benih),
5. Width of kernel (panjang benih),
6. Asymmetry coefficient (koefisien asimetri)
7. Length of kernel groove (panjang lekukan
benih).
Semua parameter adalah nilai aktual
berkelanjutan (real-valued continuous).
Penulis menggunakan file data tersebut ke
dalam format teks (CSV, terpisah koma) yang bisa dibaca oleh aplikasi
Neuroshell 2. Untuk melakukan hal ini, penulis menggunakan 3 konfigurasi
jaringan saraf yang tersedia yaitu backpropagation (3 lapisan dengan 1 lapisan
neuron tersembunyi), Kohonen dan PNN.
Gambar 1 menunjukkan tampilan data dalam
Excel, terlihat ada 210 baris data, di mana masing-masing jenis benih gandum
memiliki 70 sampel pengukuran. Baik benih gandum jenis Kama, Rosa dan Canadian, masing-masing memiliki 70 sampel.
Data
Pengukuran Geometris Benih Gandum
Dalam kasus identifikasi benih, sesuai
konfigurasi jaringan yang digunakan. Berikut pengaturan konfigurasi untuk
jaringan saraf yang digunakan:
Konfigurasi Back Propagation
Konfigurasi Kohonen
Konfigurasi PNN
Berikut adalah statistik hasil prediksi ke tiga jaringan di atas:Hasil statistik jaringan BAck Propagation
HAsil Statistik Kohonen
Hasil Statistik PNN
Selanjutnya hasil prediksi bisa digunakan
untuk mengklasifikasi jika ada data baru yang muncul. Hal itu bisa menggunakan
file Excel, baik dengan memasukkan formula dari konfigurasi jaringan,
nilai-nilai bobot dan bias diketahui). Atau dengan menggunakan aplikasi
pemrograman (Visual Basic/C), jaringan terlatih bisa digunakan untuk memberikan
hasil klasifikasi.
Tampilan hasil prediksi di Excel untuk jaringan Back PropagationTampilan program
Kesimpulan:
Metode optimisasi klasifikasi dengan menggunakan
jaringan saraf menunjukkan hasil yang baik, dan diperoleh dalam waktu yang cepat.
Jaringan backpropagation dalam kasus ini
terlihat memberikan hasil lebih baik dibanding Kohonen dan PNN. Hasil prediksi
jaringan backpropagation dengan 3 neuron output prediksi perlu dikonversi untuk
mencari neuron pemenang yang dihitung berdasarkan nilai maksimum di antara
semua neuron.
Hasil prediksi jaringan Kohonen tidak
menunjukkan termasuk kelas mana hasil prediksi yang dihasilkan, beruntung data
input yang digunakan sudah berurutan sehingga pengklasifikasian bisa
dibandingkan dengan kelompok data aktual.
Hasil prediksi PNN dibandingkan dengan kedua
jaringan lain lebih mudah menunjukkan statistik prediksinya secara automatis.
Sementara jaringan backpropagation dan Kohonen statistiknya perlu dihitung
secara manual.
Catatan: Artikel lengkap bisa di download dari link berikut
https://www.academia.edu/30318954/Identifikasi_Benih_Gandum_Dengan_Jaringan_Saraf