Metode sain bisa digunakan untuk memahami dan mengkoreksi beberapa kesalahan umum pada cara berfikir beberapa trader pada saat menerapkan trading strategy.
1. Silogisme Kategoris: pengambilan kesimpulan berdasarkan kategori/keanggotaan dalam kelompok, bentuk umumnya sebagai berikut:
Bentuk logika yang benar (valid)
Keadaan 1: Semua anggota kelompok A adalah termasuk kelompok B
Keadaan 2: X adalah anggota kelompok A
Kesimpulan: X adalah termasuk kelompok B
Kesimpulan ini dikatakan benar karena X termasuk sebagai anggota kelompok A dan juga B
Bentuk Logika yang tidak benar (invalid)
Keadaan 1: Semua anggota kelompok A adalah termasuk kelompok B
Keadaan 2: X adalah anggota kelompok B
Kesimpulan: X adalah termasuk kelompok A
Kesimpulan ini dikatakan salah karena X termasuk sebagai anggota kelompok B tetapi belum tentu sebagai anggota kelompok B
Contoh valid:
Keadaan 1: Semua laki-laki adalah manusia
Keadaan 2: Socrates adalah seorang laki-laki
Kesimpulan: Socrates adalah manusia
Contoh invalid:
Keadaan 1: Semua laki-laki adalah manusia
Keadaan 2: Margaret adalah seorang manusia
Kesimpulan: Margaret adalah seorang laki-laki
Kesimpulan ini menjadi salah/invalid karena Margaret bukan laki-laki, dia adalah wanita yang menjadi bagian anggota manusia.
Penerapan dalam Tradings trategi atau EA di MT4, bentuk logika yang benar
Keadaan 1: Semua EA yang memiliki kemampuan prediksi adalah EA yang menguntungkan
Keadaan 2: EA x adalah sebuah EA yang memiliki kemampuan prediksi
Kesimpulan: EA x adalah EA yang menguntungkan
Bentuk logika yang tidak benar
Keadaan 1: EA yang menguntungkan adalah EA
Keadaan 2: EA x adalah sebuah EA
Kesimpulan: EA x adalah EA yang menguntungkan
Kesimpulan ini menjadi salah karena EA x belum tentu menguntungkan walaupun ia sebagai EA
Perhatikan fakta berikut:
Keadaan 1: Hanya sebagian kecil EA yang menguntungkan saat backtest (simulasi strategy tester) akan menguntungkan saat real tradeKeadaan 2: EA Fapturbo adalah EA yang menguntungkan saat backtest
Kesimpulan salah: EA Fapturbo akan menguntungkan saat real trade
kesimpulan ini salah karena fapturbo belum tentu merupakan bagian EA yang menguntungkan saat real trade
Lalu bagaimana dengan semua EA yang pernah dibuat?
2. Silogisme Kondisional: Pengambilan keputusan berdasarkan kondisi, bentuk umumnya:
Bentuk umum logika kondisional:
If
(antecedent clause) then (consequent clause)
Jika (antecendent
= hal yang mendahului) maka (consequent = hal yang mengikuti)
Bentuk kesimpulan yang benar:
Afirmasi antecedent: jika
antecendent benar, maka consequent benar
Denying consequent: jika
consequent tidak benar, maka antecedent tidak benar
Bentuk kesimpulan yang salah:
Denying antecedent: jika
antecendent tidak benar, maka consequent tidak benar
Afirmasi consequent: jika
consequent benar, maka antecedent benar
Contoh:
Fakta: Anjing berkaki empat
Bentuk kesimpulan yang benar:
Afirmasi antecedent: ia adalah seekor anjing, maka
benar dia berkaki empat
Denial consequent: ia tidak berkaki empat, maka ia bukan seekor anjing
Bentuk kesimpulan yang tidak benar:
Denying antecedent: ia tidak berkaki empat, maka ia bukan seekor anjing (salah karena yang tidak berkaki empat belum tentu anjing)
Afirmasi consequent: ia berkaki empat, maka ia seekor anjing (salah karena yang berkaki empat belum tentu anjing)
Contoh dalam kehidupan trader:
Fakta: Trading Strategi/EA memiliki kemampuan prediksi, maka hasil pengujian data sebelumnya (back test)
akan meguntungkan.
Bentuk kesimpulan yang benar:
Afirmasi antecedent: EA x adalah EA yang memiliki kemampuan prediksi, maka EA x akan menguntungkan saat backtest
Denial consequent: EA x tidak menguntungkan saat back test, maka EA x tidak memiliki kemampuan prediksi
Bentuk kesimpulan yang tidak benar:
Denying antecedent: EA x adalah EA yang tidak memiliki kemampuan prediksi, maka EA x akan tidak menguntungkan saat backtest (salah karena EA yang tidak menguntungkan saat backtest bisa saja memiliki kemampuan prediksi)
Afirmasi consequent: EA x menguntungkan saat backtest, maka EA x adalah EA memiliki kemampuan prediksi (salah karena EA yang menguntungkan saat backtest belum tentu memiliki kemampuan prediksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar