Selasa, 02 April 2013

Memilih Investasi di saham atau forex?

Memilih Investasi di saham atau forex?

Investasi disa diartikan sebagai penempatan sebagian uang anda di instrument investasi agar memperoleh keuntungan, dimana nilai uang tidak tergerus oleh inflasi. Instrument investasi bisa berupa aset bergerak, tidak bergerak, bisa berupa saham, reksadana, tabungan, deposito, emas, rumah, tanah dan lain-lain. Ada yang liquid (cepat dicairkan ke dalam uang cash) atau tidak liquid.
Kalau saya mengibaratkan investasi seperti menanam pohon, mulai dari memilih jenis bibit, tumbuh bertahap, rajin disiram, dipupuk, dipanen dalam jangka waktu tertentu (harian, bulanan, tahunan) tergantung jenis bibitnya.
Beberapa saran awal sebelum melakukan investasi:
1. Kenali diri anda terlebih dahulu sebelum mencoba melakukan trading atau investasi. Apakah anda tipe pengambil resiko (risk taker, ingin cepat dapat hasil dalam waktu singkat dan rela ambil kerugian dalam limit tertentu) ataukah tipe konservatif (lambat, sabar, masih bertahan jika harga turun karena yakin akan recovery dalam waktu lama).
2. Berapa besar dana yang akan disiapkan? gunakan uang “dingin” yang bukan untuk kebutuhan sehari-hari dan tidak dikejar target atau emosional. Jika investasi menggunakan uang “dingin” akan membantu kita menganalisa lebih jernih, bebas emosi.
Jika saat ini anda sebagai pelaku trading, perhatikan apakah uang yang dimiliki adalah benar-benar uang dingin? apakah selama trading yang mendominasi anda adalah akal sehat atau emosi?
Sudah bukan rahasia umum bahwa 90% trader rugi karena faktor emosi, secara psikologis analisa akal sehatnya sudah terkalahkan oleh faktor emosi (kekhawatiran rugi) yang berlebihan dan sangat cepat. Saya bisa mengerti kenapa forex adalah high yield high risk.
Perbandingan Trading Forex dan Trading Saham
Silahkan perhatikan, saya punya uang Rp 100 juta atau $ 10 ribu, digunakan trading beli EURUSD 1 lot, leverage 1:100, dimana kenaikan 1 pip = $10, spread 2 pip, biaya swap $5/malam, margin $1000/lot.
Jika trading 1 lot, $1000 uang saya akan digunakan sebagai margin, dalam forex dan trading margin lainnya sisa $9000 bukanlah uang yang bebas dari resiko, karena jika saat beli EURUSD harga ternyata turun hingga 90 pip dan saya tidak menambah deposit, maka posisi akan di cut paksa oleh broker dan uang $9000 akan hilang. Ini belum termasuk jika posisi menggantung sampai berminggu-minggu (x $5/hari).
Apakah jenis bisnis yang dilakukan adalah sebuah investasi atau perilaku judi?
Bandingkan jika saya memiliki uang 100 juta , saya membeli saham MSKY (Indovision) di harga IPO tanggal 6 Juli 2012 di harga Rp 1520/lembar, sehinga saya bisa membeli sekitar 130 lot (130 x 500 lembar) = Rp 98,800,000. Saya diamkan tanpa peduli harga mau naik atau turun, saat ini jika saya mau mencairkan harga MSKY sudah Rp 2375/lembar, Rp 154,375,000. Gross profit Rp 55,575,000.
Biaya yang akan dikeluarkan hanya: 0.19% saat beli= 0.19% x 98,800,000 =Rp 187,720 dan saat jual Rp= Rp 447,687.5, untuk broker tertentu ada biaya bulanan (untuk data feed dan administrasi) Rp 33,000/bulan x 8 = Rp 264,000
Anda juga bisa melakukan pembelian secara bertahap misal satu saat hanya memiliki Rp 20 juta, di saat lain Rp 30 juta akan memberikan hasil yang bisa lebih baik apabila pembelian kedua dilakukan saat harga koreksi (turun).
Biaya diatas sudah termasuk pajak, tanpa swap, tanpa biaya tersembunyi, sisa uang tidak menjadi agunan jika harga saham jatuh ke harga berapapun.
Keuntungan lain: setiap tahu untuk saham tertentu membagikan deviden, misal BBRI akan membagian deviden April ini Rp 225/lembar, silahkan dikalikan jumlah saham yang dimiliki.
Ini adalah contoh kecil investasi yang menurut saya berinvestasi di saham bisa lebih sehat dibanding trading forex. Pada forex dan juga jenis trading margin lainnya memiliki resiko tinggi, yaitu semua uang anda baik yang menjadi margin trading dan sisa deposit akan menjadi agunan posisi trading anda.
Akhirnya semua terserah anda…
@22 Maret 2013

2 komentar:

  1. Terima kasih banyak ilmunya pak Arry, mohon bimbingannya terus. (hasan)

    BalasHapus
  2. Kenyataan yang harus disadari, 90% trader forex (termasuk semua jenis trading margin) adalah yang Rugi... Apalagi yang menggunakan leverage, sangat jenius orang yang menciptakan sistem ini?..Semoga menyadari...

    BalasHapus